Wednesday, July 23, 2014

Penyebab Kalahnya Prabowo

Penyebab Kekalahan Prabowo dalam Pilpres 2014


PENGAKUAN Prabowo siang tadi cukup mengejutkan. Dimana atas segala pertimbangannya, dia memilih langkah konstitusional yakni memilih menarik diri dari keikutsertaannya dalam rekapitulasi Pilpres yang saat itu masih diselenggarakan di KPU. Pidato singkat itu dilakukan di Rumah Polonia dan disiarkan live di TV One. Berikut beberapa poinnya:
1. Proses penyelenggaraan pilpres yang diselenggarakan oleh KPU bermasalah.
2. Rekomendasi Bawaslu banyak diabaikan KPU.
3. Ditemukannya banyak tindak pidana Pemilu yg dilakukan oleh penyelenggara dan pihak asing.
4. KPU selalu mengalihkan masalah ke MK, seolah-olah setiap keberatan harus diselesaikan di MK padahal sumber masalahnya di KPU
5. Telah terjadi kecurangan masif dan sistematis untuk mempengaruhi hasil pemilu presiden.
Oleh karena itu, saya Prabowo akan menggunakan hak konstitusional menolak pelaksanaan Pilpres 2014 yg cacat hukum.
Awalnya Prabowo dan tim optimis memenangkan Pilpres. Menurut survei internal yang mereka akui, mereka unggul. Namun beberapa hari sebelum KPU memutuskan pemenang KPU, pihaknya meminta penundaan rekapitulasi suara. Tapi KPU tidak mengindahkan. Sesuai dengan yang disarankan Prabowo, tim Prabowo pun walk-out.
Jokowi akhirnya menang, di luar indikasi kecurangan dan hal lain, lalu sebenarnya apa yang membuat Prabowo kalah suara? Berikut ini beberapa analisa sederhana.
1. Jokowi didukung media yang solid, loyak, militan, dan memihak. Tak perlu menjelaskan panjang lebar soal ini. Sudah jelas. Sementara Prabowo bukan media darling. Karakternya bahkan hampir terbunuh saat media sebelah memberitakan kasus HAM secara provokatif.
2. Jokowi punya kampanye kreatif yang sangat baik, lebar, dan mengena pada pemerhati anak muda. Tim kampanye mengerahkan kekuatan popularitas artis, social media, dan lainnya. Tim Prabowo kurang terlihat dari segi ini. Dari pengakuan Prabowo dalam acara Satu Jam Bersama di TV One, dia mengaku memang memiliki dana kampanye terbatas.
3. Prabowo dikelilingi orang-orang yang kelemahannya dipolitisir sedemikian rupa. Semisal ARB dengan Lapindo-nya, Hatta dengan isu Migasnya, atau SDA dengan status tersangkanya. Agak jengah saat beberapa kali SDA tampil dalam acara kampanye Prabowo. Ternyata faktor ini juga jadi pertimbangan sebagian pemilih. Bahwa Prabowo ditakutkan akan ‘melindungi’ orang-orang yang tersangkut hukum ini.
4.KPK seperti sengaja menjadikan SDA sebagai tersangka kasus dana haji di saat suasana Pilpres. Hal ini membuat cedera tersendiri bagi Koalisi merah putih. Namun Prabowo adalah negarawan sejati, dia tetap menghormati proses hukum bahkan tidak menyarankan SDA untuk mundur sebagai ketua PPP. Untuk menyanggah isu tebang pilih dan kesengajaan, beberapa hari sebelum pengumuman Pilpres, akun TM2000Back menyindir aksi tebang pilih KPK terhadap Megawati. Ajaib esok harinya ada berita kalau KPK akan memeriksa Megawati atas kasus BLBI. Namun beberapa orang tahu itu hanya gertak sambal karena PDI P memenangkan pilpres. Dan yang memenangkan Pilpres ini berpotensi bebas dari pemeriksaan KPK.
5.Timses Jokowi berhasil memelintir terpaan negative dan black campaign baik yang dibuat sendiri maupun yang datang ‘alamiah’, sehingga terkesan sosok Jokowi dizalimi. Masyarakat kita yang adalah tipikal masyarakat voter Indonesian Idol yang terpedaya akan pencitraan otomatis akan terbawa.
6.TM200Back membahas isu korupsi Hatta Rajasa beberapa hari sebelum 9 Juli. Hal ini membuat netizen  terutama swing voter yg memperhatikan hal itu terpengaruh. Buat apa memilih kubu yang terlihat lebih kotor ketimbang kubu yang satunya?
7. Kualitas debat capres cawapres kelima atau terakhir, memosisikan Jokowi JK unggul. Apalagi atas bantuan media besar yang menutupi kelemahan JKW JK.  Media tidak membicarakan hal yang substansif tapi jargon.
Kemenangan JKW JK bukanlah kemenangan rakyat Indonesia. Tapi kemenangan pemilih mayoritas. Ada 47 persen sekian rakyat Indonesia yang menghendaki Prabowo jadi presiden dan yang menganggap Prabowo lebih layak jadi presiden RI. Namun KPU sudah menetapkan, dan demikian JKW adalah presiden RI ketujuh.
14060544721668981890
Suka tidak suka orang inilah yang akan memimpin Indonesia dalam lima tahun ke depan. Kecuali jika ada kejutan lain. Kita tunggu esok hari.  Yang jelas Prabowo selalu di hati para pendukungnya.
*
1. Proses penyelenggaraan pilpres yang diselenggarakan oleh KPU bermasalah.
2. Rekomendasi Bawaslu banyak diabaikan KPU.
3. Ditemukannya banyak tindak pidana Pemilu yg dilakukan oleh penyelenggara dan pihak asing.
4. KPU selalu mengalihkan masalah ke MK, seolah-olah setiap keberatan harus diselesaikan di MK padahal sumber masalahnya di KPU
5. Telah terjadi kecurangan masif dan sistematis untuk mempengaruhi hasil pemilu presiden.
Oleh karena itu, saya Prabowo akan menggunakan hak konstitusional menolak pelaksanaan Pilpres 2014 yg cacat hukum.

No comments:

Post a Comment