Teknologi garis gawang memang digunakan pertama kali pada
Piala Dunia 2014. Peralatan yang kabarnya anti hack (retas) ini disuplai oleh
sebuah perusahaan asal Jerman, Goal Control yang menggunakan 7 kamera kecepatan
tinggi pada setiap mulut gawang untuk memonitor setiap aksi sehingga terdapat
total 14 kamera yang dipasang. Kabarnya telah dilakukan lebih dari 200 test
untuk menguji kinerja teknologi garis gawang ini sebelum digunakan pada Piala
Dunia 2014 Brasil dimana semua pengujian menuai hasil sangat baik.
Direktur perusahaan pembuat teknologi ini, Dirk
Broichhausenmengklaim bahwa teknologi ini tidak dapat diretas siapapun karena
tidak membutuhkan koneksi jaringan internet. “Teknologi ini memberikan hasil
100 persen akurat dan sistem akan bekerja dengan baik”, ujarnya seperti yang
dirilis Daily Mail. Sebenarnya penggunakan teknologi garis bawang sudah lama
ingin diterapkan mengikuti teknologi hawk eye pada pertandingan tennis
khususnya turnamen Grand Slam. Desakan penggunaan teknologi ini mencapai puncaknya
ketika gol Frank Lampard dianulir wasit pada pertandingan Inggris melawan
Jerman pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, 4 tahun yang lalu.
Teknologi ini digunakan oleh 12
stadium yang digunakan menyelanggarakan perhelatan ini, dimana sistem akan
memberitahu wasit jika terjadi gol dengan tingkat akurasi yang tinggi, (error
sebesar 0,2 inchi atau 0,5 cm) dengan kata GOL yang dikirim kepada setiap jam
tangan wasit.
No comments:
Post a Comment