Seberapa
tahukah anda dengan fenomena Black Hole, kalau anda belum begitu paham tentang
Black hole atau bahasa indonesianya lubang hitam, mari saya jelaskan sedikit
kepada anda untuk menambah wacana anda. Lubang hitam adalah sebuah
pemusatan massa yang cukup besar sehingga menghasilkan gaya gravitasi yang
sangat besar. Gaya gravitasi yang sangat besar ini mencegah apa pun lolos
darinya kecuali melalui perilaku terowongan kuantum. Medan gravitasi begitu
kuat sehingga kecepatan lepas di dekatnya mendekati kecepatan cahaya. Tak ada
sesuatu, termasuk radiasi elektromagnetik yang dapat lolos dari gravitasinya, bahkan
cahaya hanya dapat masuk tetapi tidak dapat keluar atau melewatinya, dari sini
diperoleh kata "hitam". Istilah "lubang hitam" telah
tersebar luas, meskipun ia tidak menunjuk ke sebuah lubang dalam arti
biasa, tetapi merupakan sebuah wilayah di angkasa di mana semua tidak dapat
kembali. Secara teoritis, lubang hitam dapat memliki ukuran apa pun, dari
mikroskopik sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati.
Lubang Hitam tercipta ketika suatu obyek tidak dapat bertahan dari kekuatan tekanan gaya gravitasinya sendiri. Banyak obyek (termasuk matahari dan bumi) tidak akan pernah menjadi lubang hitam. Tekanan gravitasi pada matahari dan bumi tidak mencukupi untuk melampaui kekuatan atom dan nuklir dalam dirinya yang sifatnya melawan tekanan gravitasi. Tetapi sebaliknya untuk obyek yang bermassa sangat besar, tekanan gravitasi-lah yang menang.
Massa dari lubang hitam terus bertambah dengan cara menangkap semua materi didekatnya. Semua materi tidak bisa lari dari jeratan lubang hitam jika melintas terlalu dekat. Jadi obyek yang tidak bisa menjaga jarak yang aman dari lubang hitam akan terhisap. Berlainan dengan reputasi yang disandangnya saat ini yang menyatakan bahwa lubang hitam dapat menghisap apa saja disekitarnya, lubang hitam tidak dapat menghisap material yang jaraknya sangat jauh dari dirinya. dia hanya bisa menarik materi yang lewat sangat dekat dengannya. Contoh : bayangkan matahari kita menjadi lubang hitam dengan massa yang sama. Kegelapan akan menyelimuti bumi dikarenakan tidak ada pancaran cahaya dari lubang hitam, tetapi bumi akan tetap mengelilingi lubang hitam itu dengan jarak dan kecepatan yang sama dengan saat ini dan tidak terhisap masuk kedalamnya. Bahaya akan mengancam hanya jika bumi kita berjarak 10 mil dari lubang hitam, hal ini masih jauh dari kenyataan bahwa bumi berjarak 93 juta mil dari matahari. Lubang hitam juga dapat bertambah massanya dengan cara bertubrukan dengan lubang hitam yang lain sehingga menjadi satu lubang hitam yang lebih besar.
Dari sebuah penelitian lebih lanjut, astronom
mendapati bahwa Markarian 739, sebuah galaksi yang berjarak sekitar 425 juta
tahun cahaya dari Bumi ke arah konstelasi Leo memiliki tidak cuma satu black
hole raksasa, melainkan dua buah black hole di pusat galaksi itu.
Kehadiran galaksi kedua ini terdeteksi oleh satelit Swift dam Chandra X-Ray Observatory milik NASA.
Meski kedua lubang hitam itu berada di pusat galaksi, keduanya terpisah dengan jarak sekitar 11 ribu tahun cahaya atau sekitar sepertiga jarak tata surya kita dengan pusat galaksi Bima Sakti. Sebagai gambaran, satu tahun cahaya berjarak sekitar 10 triliun kilometer.
Kedua black hole yang ditemukan itu juga merupakan black hole yang sangat aktif dan masuk ke dalam klasifikasi ‘supermassive’ yang artinya, masing-masing memiliki massa yang sama dengan jutaan atau bahkan miliaran kali lipat massa bintang seperti Matahari kita.
Padahal, black hole biasa yang terbentuk akibat hancurnya bintang raksasa hanya berukuran 10 sampai 20 kali lipat dibandingkan dengan massa Matahari.
“Di pusat sebagian besar galaksi raksasa, termasuk Bima Sakti, berada sebuah supermassive black hole yang memiliki bobot jutaan kali lipat dibandingkan dengan massa Matahari,” kata Michael Koss, peneliti dari NASA, seperti dikutip dari Space. “Sebagian di antaranya memancarkan radiasi miliaran kali lebih besar dibanding energi Matahari,” ucapnya.
Namun demikian, Koss menyebutkan, meski supermassive black hole merupakan fenomena yang umum yang hadir di pusat galaksi, tidak semua black hole memancarkan energi radiasi yang disebut dengan ‘active galactic nuclei (AGN).
“Dengan demikian, mendapatkan sebuah black hole raksasa yang aktif sangat langka. Apalagi menemukan dua buah black hole raksasa dalam satu galaksi,” ucapnya. Astronom menduga bahwa sepasang supermassive black hole ini terbentuk saat ada galaksi yang hancur.
“Jika dua buah galaksi saling bertabrakan, dan masing-masing memiliki sebuah supermassive black hole, ada kemungkinan bahwa kedua black hole menjadi aktif sebagai AGN,” kata Richard Mushotzky, peneliti lain dari University of Maryland.
Sekian penjelasan
dan temuan black hole semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan kita. terimakasih
No comments:
Post a Comment