Penahkah anda mendengar tentang lorong waktu. Mungkin kita masih perlu berfikir dan meyakini tentang keadaan lorong waktu ini. Kalau kejadian titanic pasti anda sudah mendengarnya dan mempercayai peristiwa tersebut. Sebelum menjelaskan berita utamanya saya akan sedikit menjelaskan tentang titanic. RMS Titanic (juga SS Titanic) merupakan yang kedua dari tiga kapal penumpang super yang bertujuan untuk mengawali perniagaan perjalanan trans-Atlantik. Dimiliki oleh White Star Line dan dibuat di galangan kapal Harland and Wolff, Titanic merupakan kapal uap penumpang terbesar di dunia pada masa peluncurannya. Pada saat pelayaran pertamanya, Titanic menabrak gunung es pada pukul 23:40 (waktu kapal), Minggu, 14 April 1912, dan tenggelam sekitar dua jam empat puluh menit kemudian pada pukul 2:20 pagi hari Senin.
Bencana tersebut mengakibatkan kematian lebih dari 1.500 orang,dan menjadikannya sebagai bencana laut terburuk semasa zaman dalam sejarah dan sampai kini paling termashyur. Titanic dilengkapi dengan teknologi paling maju pada masa itu dan orang awam percaya bahwa ia “tidak mungkin tenggelam”. Ia amat mengejutkan bagi orang banyak bahwa walaupun dengan teknologi modern dan awak kapal yang berpengalaman, Titanic masih tenggelam dengan jumlah kematian yang tinggi. Kegairahan media massa mengenai korban terkenal Titanic, legenda mengenai apa yang terjadi di atas kapal, mengakibatkan undang-undang laut diganti, dan penemuan kapal yang pecah pada tahun 1985 oleh pasukan yang diketuai oleh Jean-Louis Michel dan Robert Ballard menjadikan Titanic terkenal pada tahun berikutnya.
Itu sekian tajuk untuk kita memahami lebih lanjut tentang
titanic lalu berita utamanya yaitu tentang di ketemukannya korban titanic yang
di ketemukan masih hidup. Dua orang korban musibah Kapal Titanic pada tahun
1912, tiba-tiba muncul dalam keadaan masih hidup. Secara fisik mereka tidak berubah
persis seperti semula (wah sangat hebar sekali). Teori lorong waktu adalah
teori yang mungkin cocok menjelaskan kejadian tersebut.
Di antara kedua korban yang beruntung ini, yang satu adalah seorang penumpang wanita yang ditemukan pada tahun 1990, dan lainnya lagi adalah seorang kapten kapal Titanic yang ditemukan pada tahun 1991.
Kapten kapal Smith ditemukan pada tanggal 9 Agustus 1991,
setahun setelah ditemukannya seorang korban yang beruntung bernama Wenny Kathe,
dia diselamatkan dari atas gunung es. Selama berpuluh-puluh tahun hanyut
terapung-apung di atas lautan, namun tidak membuatnya kelihatan tua dan lemah,
Kapten Smith yang meskipun telah berusia 139 tahun, namun masih tampak seperti
orang yang berusia 60 tahun lebih, dan bahkan dia masih menganggap bahwa saat
itu adalah masa-masa sekitar tenggelamnya Kapal Titanic pada tanggal 15 April
1912. Melalui identifikasi sidik jari yang masih tersimpan dalam catatan
pelayaran laut, maka bisa dipastikan identitas Kapten Smith.
Seorang lagi korban musibah Kapal Titanic, Wenny Kathe yang
berusia 29 tahun diselamatkan di atas gumpalan es Samudera Atlantik Utara pada
tanggal 24 September 1990. Namun yang anehnya adalah sejak dia hilang pada
tahun 1912 hingga 1990 melewati 78 tahun, tidak terlihat tanda-tanda tua
sedikitpun juga atau perubahan-perubahan yang seknifikan.
Dia ditemukan dan
diselamatkan di atas gumpalan es 363 km barat daya Islandia. Kantor pelayaran
telah menemukan daftar nama penumpang Kapal Titanic dan menegaskan keaslian
identitas dirinya.
Kehadiran Smith,
kapten kapal Titanic dan penumpangnya Wenny Kathe ini memberikan gambaran
tentang adanya masa penghubung dimensi dulu dan sekarang. Atau di sebut dengan
lorong waktu
Oleh karena
mereka menghilang dan muncul kembali secara misterius, maka hal ini sangat
menarik perhatian orang banyak.
Ilmuwan Amerika
Ado Snandick berpendapat, ”mata manusia tidak bisa melihat keberadaan suatu
benda dalam ruang lain, itulah obyektifitas keberadaan lorong waktu.”
Dalam sejarah,
orang, kapal-kapal, pesawat terbang dan lain-lain sebagainya yang hilang secara
misterius seperti yang sering kita dengar di perairan Segitiga Bermuda,
sebenarnya adalah masuk ke dalam lorong waktu yang misterius ini.
Dalam
penyelidikannya terhadap lorong waktu, John Buckally mengemukakan teori
hipotesanya sebagai berikut.
Pertama, obyektifitas keberadaan lorong waktu adalah
bersifat kematerialan, tidak terlihat, tidak dapat disentuh, tertutup untuk
dunia fana kehidupan umat manusia, namun tidak mutlak, karena terkadang ia akan
membukanya.
Kedua, lorong waktu dengan dunia manusia bukanlah suatu
sistem waktu, setelah memasuki seperangkat sistem waktu, ada kemungkinan
kembali ke masa lalu yang sangat jauh, atau memasuki masa depan, karena di
dalam lorong waktu tersebut, waktu dapat bersifat searah maupun berlawanan
arah, bisa bergerak lurus juga bisa berbalik, dan bahkan bisa diam membeku.
Ketiga, terhadap dunia fana (ruang fisik kita) di bumi, jika
memasuki lorong waktu, berarti hilang secara misterius, dan jika keluar dari
lorong waktu itu, maka artinya adalah muncul lagi secara misterius.
Disebabkan lorong waktu dan bumi bukan merupakan sebuah
sistem waktu, dan karena waktu bisa diam membeku, maka meskipun telah hilang
selama 3 tahun, 5 tahun, bahkan 30 atau 50 tahun, waktunya sama seperti dengan
satu atau setengah hari.
Dalam ajaran Buddha terdapat satu bait penuturan: “Bagaikan
sehari di kahyangan, tapi rasanya sudah ribuan tahun lamanya di bumi, tampaknya
memiliki makna kebenaran yang sangat dalam.
Mencengangkan
bukan penemuan korban titanic yang telah hilang puluhan tahun kemudian muncul
dengan keadaan yang sama sekali tidak berubah… terimakasih sekian artikel ini
semoga menambah informasi anda.
No comments:
Post a Comment