MAKALAH FARMAKOLOGI
JUDUL
“
BAHAYA ASMA”
DiSusun Oleh:
Uki Prastowo
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai
bahaya asma .
Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk
membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta
kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
sekalian.
Penyusun
Uki Prastowo
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak
mitos yang mengatakan bahwa penyakit Asma adalah penyakit yang menular, banyak
orang yang masih belum mengetahui ilmu tentang penyakit ini sebenarnya, Asma
adalah penyakit keturunan yang tidak menular. Asma mempengaruhi lebih dari 5%
penduduk dunia, dan beberapa indikator menunjukkan penyakit asma terus menerus
meningkat, khususnya diantara anak-anak.
Didunia kedokteran dan farmasi
telah mencapai kemajuan yang sangat signifikan dalam pemahaman mengenai asma
sebagai penyakit. Namun ironisnya, dari sisi lain, meski berjuta-juta dollar
telah dikeluarkan untuk berbagai studi dan riset mengenai asma, nyatanya jumlah
penderita baru asma di seluruh dunia terus meningkat dari tahun ke tahun, tanpa
bisa diketahui secara jelas apa penyebabnya.Asma pada anak di Indonesia cukup
tinggi, terutama di kota-kota besar, hingga mencapai hampir 17%. Menurut
laporan ahli internasional pada peringatan Hari Asma Sedunia 4 Mei 2004 yang
lalu, yang bertema Burden of Asthma, prevalensi asma di dunia akan meningkat
dalam beberapa tahun mendatang. Di tahun 2005 diperkirakan penderita asma di
seluruh dunia mencapai 400 juta orang, dengan pertambahan 180.000 setiap
tahunnya. Asma adalah salah satu penyakit kronis dengan jumlah penderita
terbanyak pada saat ini. Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan,
seperti serbuk sari, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga serta racun
yang ada disekitar kita yang bisa mencetuskan terjadinya asma itu sendiri,
diantaranya racun yang ada disekitar kita seperti pulusi udara, asap rokok,
asap dari abu vulcanik. Umumnya pada seseorang yang memiliki riwayat asma, maka
asmanya akan kumat. “Abu vulkanik merupakan salah satu pencetus terjadinya
serangan asma,” paparnya.
Ketidak tahuan masyarakat akan
pentingnya mengontrol asma mereka menyebabkan semakin tingginya tingkat
keparahan penyakit asma yang dideritanya. Padahal, jika penderita bisa
mengetahui penyakit asma mereka secara dini, maka penderita dapat
mengendalikannya secara tepat, dan penyakit asma yang diderita akan semakin
membaik dan terkontrol,karena asma adalah suatu penyakit yang bisa
dikendalikan.
B. Rumusan Masalah
Dari Uraian Latar Belakang diatas
dapat Rumusan Berbagai Masalah, Yaitu:
1. Apa Pengertian Asma?
2. Penyebab penyakit asma?
3. Apa Saja Tanda dan Gejalanya?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penyusunan makalah ini
adalah untuk mengetahui:
1. Menjelaskan Pengertian Asma.
2. Menjelaskan Penyebab penyakit Asma.
3. Menjelaskan tanda dan Gejalanya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Asma
Penyakit Asma berasal dari
kata “asthma” yang diambil dari bahasa Yunani yang mengandung arti “sulit
bernapas”. Penyakit Asma (Asthma) adalah suatu penyakit kronik (menahun) yang
menyerang saluran pernafasan (bronchiale) pada paru dimana terdapat peradangan
(inflamasi) dinding rongga bronchiale sehingga mengakibatkan penyempitan
saluran nafas yang akhirnya seseorang mengalami sesak nafas. Penyakit Asma
paling banyak ditemukan di negara maju, terutama yang tingkat polusi udaranya
tinggi baik dari asap kendaraan maupun debu padang pasir.
Gejala awal dari timbulnya
penyakit asma adalah adanya gejala sesak napas, batuk dan suara mengi (bengek)
yang dikarenakan adanya penyempitan dan sumbatan pada pembuluh darah yang
mengalirkan oksigen ke paru-paru dan rongga dada yang membuat saluran udara
menjadi terhambat.
Secara global, pengertian
penyakit asma adalah suatu jenis penyakit gangguan pernapasan khususnya pada
paru-paru. Asma merupakan suatu penyakit yang dikenal dengan penyakit sesak
napas yang dikarenakan adanya penyempitan pada saluran pernapasan karena adanya
aktivitas berlebih yang mengakibatkan terhadap suatu rangsangan tertentu, yang
menyebabkan peradangan dan penyempitan pada pembuluh darah dan udara yang
mengalirkan oksigen ke paru-paru dan rongga dada. Umumnya seseorang yang
menderita sesak napas atau asma bersifat sementara dan dapat sembuh seperti
sedia kala dengan atau tanpa bantuan obat.
Pada saat seseorang penderita
asma terkena faktor pemicunya, maka dinding saluran nafasnya akan menyempit dan
membengkak sehingga menyebabkan sesak nafas. Kadang, dinding saluran nafas pun
dilumuri oleh lendir yang lengket sehingga dapat menyebabkan sesak nafas yang
lebih parah. Jika tidak ditangani dengan baik, asma bahkan dapat menyebabkan
kematian.
Penyakit asma tidak mengenal
umur, ras, dan derajat seseorang. Siapa saja dapat terkena penyakit asma mulai
dari masa kanak-kanak sampai orang dewasa. Jika pada anak-anak penyakit asma
ini bersifat kronis. Menurut data dan sumber yang diperoleh dari Asosiasi
Paru-paru di Amerika mengungkapkan bahwa 1 diantara 3 orang penderita asma
adalah mereka yang berusia dibawah usia 18 tahun. Alergi merupakan penyebab
utama pemicu timbulnya gejala asma. Diketahui sekitar 80 % penyakit asma banyak
menyerang anak-anak dan 50 % menyerang orang dewasa.
Menurut sebuah sumber dari sebuah
penelitian yang dilakukan di Amerika dan Eropa menegaskan dalam buku “American
Journal of Repiratory and Critical Care Medicine mengungkapkan “Bila salah
orang tua mengidap penyakit asma besar kemungkinan anak juga akan menderita
asma yang resikonya 3x lipat lebih besar daripada orang tuanya, sedangkan
apabila kedua orang tua menderita asma, maka anak juga akan menderita asma 6x
lebih besar resiko dari penyakit asma dibanding orang tuanya”.
B. Penyebab penyakit Asma
Pada penderita asma,
penyempitan saluran pernapasan merupakan respon terhadap rangsangan yang pada
paru-paru normal tidak akan memengaruhi saluran pernapasan. Penyempitan ini
dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, bulu binatang,
asap, udara dingin dan olahraga serta racun yang ada disekitar kita yang bisa
mencetuskan terjadinya asma itu sendiri, diantaranya racun yang ada disekitar
kita seperti pulusi udara, asap rokok, asap dari abu vulcanik. Umumnya pada
seseorang yang memiliki riwayat asma, maka asmanya akan kumat. “Abu vulkanik
merupakan salah satu pencetus terjadinya serangan asma,” .
Kita semua tahu bahwa asma
adalah penyakit yang sifatnya terjadi terusmenerus yang biasanya terjadi
apabila terdapat pencetusnya. Dalam hal ini, abu gunung menjadi salah satu
pencetus asma yang kuat sehingga yang terjadi pada penderita asma biasanya
adalah bengek yang bisa muncul kapan saja saat terpapar abu vulkanik.
Pada suatu serangan asma, otot
polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang melapisi saluran udara
mengalami pembengkakan karena adanya peradangan (inflamasi) dan pelepasan lendir
ke dalam saluran udara. Hal ini akan memperkecil diameter dari saluran udara
(disebut bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus
berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernapas.
Sel-sel tertentu di dalam
saluran udara, terutama mastosit diduga bertanggungjawab terhadap awal mula
terjadinya penyempitan ini. Mastosit di sepanjang bronki melepaskan bahan
seperti histamin dan leukotrien yang menyebabkan terjadinya: - kontraksi otot
polos - peningkatan pembentukan lendir - perpindahan sel darah putih tertentu
ke bronki. Mastosit mengeluarkan bahan tersebut sebagai respon terhadap sesuatu
yang mereka kenal sebagai benda asing (alergen), seperti serbuk sari, debu
halus yang terdapat di dalam rumah atau bulu binatang.
Tetapi asma juga
bisa terjadi pada beberapa orang tanpa alergi tertentu. Reaksi yang sama
terjadi jika orang tersebut melakukan olah raga atau berada dalam cuaca dingin.
Stres dan kecemasan juga bisa memicu dilepaskannya histamin dan leukotrien.
Sel lainnya yakni eosinofil
yang ditemukan di dalam saluran udara penderita asma melepaskan bahan lainnya
(juga leukotrien), yang juga menyebabkan penyempitan saluran udara.
Asma juga dapat disebabkan oleh
tingginya rasio plasma bilirubin sebagai akibat dari stres oksidatif yang
dipicu oleh oksidan.
C. Tanda dan Gejala Asma
Adapun tanda dan gejala penyakit
asma diantaranya :
1. Pernafasan
berbunyi (wheezing/mengi/bengek) terutama saat mengeluarkan nafas (exhalation).
Tidak semua penderita asma memiliki pernafasan yang berbunyi, dan tidak semua
orang yang nafasnya terdegar wheezing adalah penderita asma!
2. Adanya
sesak nafas sebagai akibat penyempitan saluran bronki (bronchiale).
3. Batuk
berkepanjangan di waktu malam hari atau cuaca dingin.
4. Adanya
keluhan penderita yang merasakan dada sempit..
5. Serangan
asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena kesulitannya
dalam mengatur pernafasan.
6. Pada
usia anak-anak, gejala awal dapat berupa rasa gatal dirongga dada atau leher.
Selama serangan asma, rasa kecemasan yang berlebihan dari penderita dapat
memperburuk keadaanya. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan
mengeluarkan banyak keringat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asma adalah keadaan
saluran nafas yang mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap
rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan; penyempitan ini bersifat
sementara.
Kita semua tahu bahwa asma
adalah penyakit yang sifatnya terjadi terusmenerus yang biasanya terjadi
apabila terdapat pencetusnya. Dalam hal ini, abu gunung menjadi salah satu
pencetus asma yang kuat sehingga yang terjadi pada penderita asma biasanya
adalah bengek yang bisa muncul kapan saja saat terpapar abu vulkanik.
Pada suatu serangan asma, otot
polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang melapisi saluran udara
mengalami pembengkakan karena adanya peradangan (inflamasi) dan pelepasan lendir
ke dalam saluran udara. Hal ini akan memperkecil diameter dari saluran udara
(disebut bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus
berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernapas.
B. Saran
1. banyak orang yang tidak tau
penyakit dan gejala asma hal itu membuat semakin banyak angka penderita asma
2. penderita asma seharusnya
menghindari hal-hal yang membuat kambuh penyakit asma.
DAFTAR PUSTAKA
Diyas.2009. Penyakit Asma
(Asthma).
http://www.infopenyakit.com/2008/02/penyakit-asma-asthma.html
Iman Hartani.2009. Apa Itu Asma?
Apa Penyebabnya?.
http://www.kulinet.com/baca/apa-itu-asma-apa-penyebabnya/21/
Penyakit Asma.2007. Penyebab
Penyakit Asma, Ciri-ciri Penyakit Asma dan Gejala
Penyakit Asma dan Pengobatan
Penyakit Asma, Asma Bronkial ( Asma Bronchial ).
http://penyakitasma.com/penyakit-asma/#more-5
Obat Sakit.2011. Setiap penyakit
ada obatnya, apabila ditemukan obat yang tepat untuk
suatu penyakit, maka sembuhlah si
penderita dengan izin Allah Azza Wa Jalla. http://obatsakit2011.blogspot.com/2011/12/tanda-sakit-asma.html
Tutorial Kuliah Online.2009.
Faktor Pencetus, Tanda dan Gejala Asma.
http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/12/faktor-pencetus-tanda-gejala-asma.html
Wikipedia.2012. Asma.
http://id.wikipedia.org/wiki/Asma
No comments:
Post a Comment